Deniza Blog – Finlandia ialah negeri dengan sistem pembelajaran terbaik di dunia walaupun cuma negeri berpenduduk dekat 5,5 jutaan. Tetapi, dunia mengakui keunggulan sistem pembelajaran Finlandia selaku barometer keberhasilan pembelajaran suatu negeri.
Meski PISA 2015 sudah mengumumkan kalau Singapore lah yang sistem pembelajaran terbaik di dunia, tetapi bukan berarti Finlandia kehabisan ataupun menyusut keunggulan sistem pembelajaran mereka.
Perihal ini tidak mengherankan mengingat Finlandia membagikan atensi sangat besar pada pendidikan anak semenjak umur dini. Berikut sebagian keunggulan sistem pembelajaran yang membuat Finlandia unggul dalam pembelajaran global serta menjadikan sistem pembelajaran mereka terbaik di dunia:
Tidak Terdapat Klasifikasi Ranking (Prestasi)
Sekolah di Finlandia membuat paradigma kepada siswanya kalau tujuan ataupun alibi buat mendapatkan prestasi tidaklah dengan menemukan ranking ataupun juara. Melainkan siswa wajib mempunyai kemampuan yang wajib ditekuni buat mempersiapkan masa depan siswanya.
Ada pula, siswa yang mempunyai prestasi yang kurang baik tidak dikira selaku siswa yang “bodoh”. Dalam artian, para guru serta siswa lain tidak hendak langsung men-judge temannya yang kurang berprestasi.
Tetapi kebalikannya diberikan semangat serta silih menolong. Dalam artian sekolah yang terletak di Finlandia tidak mengkelompokan siswanya bersumber pada prestasi yang mereka peroleh.
Aktivitas Belajar yang Menyenangkan
Tiap ruang kelas di sekolah-sekolah Finlandia cuma di tempatkan siswa sangat banyak 20 orang saja. Sebab jumlah siswa dalam satu ruangan pula pengaruhi efektifitas aktivitas belajar- mengajar.
Hingga itu, siswa satu kelas dilansir cuma 20 orang saja sebab jumlah siswa hendak pengaruhi tenaga pendidik buat memantau pertumbuhan belajar serta keahlian siswa dalam menjajaki pendidikan.
Tidak hanya jumlah siswa dalam ruang kelas, guru Finlandia pula mengupayakan supaya proses belajar- mengajar itu tidak terkesan membosankan, sehingga guru memakai bebagai upaya supaya siswa tidak gampang bosan dalam belajar.
Tidak Mengadakan Tes Nasional
Finlandia merupakan salah satu negeri yang tidak mempraktikkan sistem tes nasional kepada siswanya. Sebab, sekolah Finlandia menyadari penuh keberagaman latar balik serta keahlian para siswanya.
Oleh sebab itu pemerintah tidak memaksakan siswa supaya mempunyai nilai standar selaku kelulusan buat melanjutkan pembelajaran ke jenjang yang lebih besar. Tetapi, Finlandia membuat Tes Matrikulasi Nasional buat pembelajaran SMA yang bertabiat sukarela serta para siswa tidak diharuskan buat menjajaki.
Kurikulum Fleksibel
Sekolah serta kurikulum merupakan 2 perihal yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pembelajaran, kurikulum memanglah salah satu aspek berarti dalam tingkatkan mutu pembelajaran, tetapi bukan berarti salah satunya aspek besar.
Hingga itu, negeri Finlandia tidak mengharuskan supaya seluruh sekolah melakukan kurikulum semacam yang diresmikan pemerintah buat bisa menggapai bermacam prestasi. Pada intinya, kurikulum bertabiat fleksibel di sekolah Finlandia, sehingga sekolah dapat berinovasi serta mempraktikkan sistem terbaik bagi mereka buat sekolah
Guru Pofesi yang Sangat Dihormati
Guru di Finlandia tidak dibayar rendah, apalagi lebih besar dibandingkan semacam di Amerika Serikat. Buat jadi seseorang guru di Finlandia, para calon wajib terlebih dulu menerima paling tidak gelar magister serta menuntaskan pembelajaran profesi semacam halnya pembelajaran profesi medis.
Tidak mengherankan guru di situ mengajar di sekolah bawah yang berafiliasi ataupun berdampingan dengan universitas. Hasilnya, para guru bisa diandalkan buat melaksanakan riset pedagogis( pengajaran) terbaik tentang pembelajaran.
Perihal ini sangat disadari oleh pemerintah Finlandia, sehingga profesi seseorang guru merupakan tenaga handal yang didukung dengan pembelajaran keguruan yang bermutu, pilih yang ketat, serta bisa ditentukan di negeri Finlandia, orang-orang yang jadi guru merupakan lulusan terbaik dari pembelajaran keguruan mereka.
Di samping itu, para siswa pula diberikan peluang buat membagikan evaluasi terhadap metode ataupun keahlian para guru dalam mengajar. Perihal ini pula mengarahkan bagaimana cara menghormati guru dengan mengantarkan komentar atas pengajaran yang siswa miliki.